Datacraft Targetkan Perkembangan Virtualisasi di Indonesia

By aconk82 on 21.13

Filed Under:

JAKARTA - Penghematan di segala bidang, terutama biaya listrik, menjadi fokus utama perusahaan. Penerapan teknologi virtualisasi pada data center dianggap sebagai solusi untuk melakukan segala macam reduksi, mulai dari cost, kompleksitas dan cost management.Penerapan teknologi virtualisasi pada data center diklaim mampu menghemat konsumsi daya hingga 80 persen. Jika konsumsi daya keseluruhan data center mencapai 1,5 persen dari total konsumsi daya di Indonesia, maka penerapan virtualisasi berpotensi menghemat 400 miliar rupiah pada bisnis dan industri. Perumpamaannya adalah dari 600 server bisa diefisiensi menjadi 40 server.
"Datacraft memberikan solusi virtualisasi data center menyeluruh mulai dari sisi desain, implementasi, opration management dari perangkat network hingga storage. Ditunjang dengan SDM yang ahli dan berorientasi pada layanan pelanggan akan membantu perusahaan melakukan transformasi menuju virtualisasi," ujar President Director Datacraft Bambang Patrap Yakin, di Jakarta, Selasa (26/8/2008) kemarin.
Dalam rangka menghadirkan solusi data centre dan data storage berbasis teknologi virtualisasi, Datacraft telah menjalin kerjasama dengan perusahaan seperti Cisco systems untuk penyediaan Network Virtualization, NetApp untuk teknologi Storage Virtualization, dan VMWare untuk teknologi Server Virtualization.
Menurut Bambang, Datacraft memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun di industri komputer dunia sedangkan di Indonesia Datacraft telah melanglang buana hampir 12 tahun. Dalam setahun, pendapatan Datacraft di Indonesia mencapai USD60 juta. Sedangkan di wilayah Asia Pasifik mencapai USD750 juta dan secara global mencapai USD4 milyar worldwide
Target datacraft untuk virtualisasi dan data storage tahun ini dan tahun depan mencapai USD5-10 juta. Dengan potensi pasar di Indonesia mencapai USD102 juta. Bentuk-bentuk investasi yang ditawarkan datacraft meliputi 60 hari free trial dengan beberapa produk dikisaran USD10.000 hingga USD20.000. Sedangkan untuk pelanggan enterprise bisa mencapai jutaan dolar.
"Kontributor utama untuk bisnis data centre ini sendiri adalah bisnis telekomunikasi sebesar yang mencapai 60 persen, networking 20 persen dan sisanya adalah bisnis solusi dan services," papar Bambang.
Tahun depan, Datacraft menargetkan pasar ini sebesar USD70-75 juta, dengan USD3,5 juta di tahun fiscal 2009 dari layanan terbaru data centre dan data storage. (srn)
Sumber:
Okezone

 Kembali

0 komentar for this post

CO.CC:Free Domain