WASHINGTON - Angka kecelakaan di jalan raya yang tak kunjung menurun membuat para ilmuwan terus membuat langkah baru. Yang teranyar adalah hadirnya sebuah piranti lunak yang bisa mengkoordinasikan pergerakan mobil ketika menghadapi situasi gawat darurat.Adalah Thomas Batz, seorang ilmuwan komputer asal Jerman yang berjasa dalam pengembangan ini, dibantu oleh beberapa koleganya dari Fraunhofer Institute for Information and Data Processing IITB di kota Karlsruhe, Jerman. Software inovatif ini disinyalir bisa dikerahkan untuk mengerem atau membelokkan arah mobil ketika berada dalam situasi darurat dan susah untuk mengelak karena himpitan macet. Dengan adanya software ini, beberapa kendaraan yang kebetulan berdekatan dengan mobil yang sedang dalam kondisi terjepit, bisa dikoordinasikan pergerakannya sehingga bisa menghindari kecelakaan. Koordinasi ini tercipta berkat adanya sebuah jaringan yang terbentuk dari software tersebut sehingga akan ada komunikasi antara satu mobil dengan mobil lainnya.
"Dalam situasi darurat, mobil yang sudah mengaplikasikan software ini secara independen akan bisa melakukan manuver secara terkoordinasi tanpa memerlukan intervensi dari pengendaranya. Dengan cara ini, mobil bisa dengan cepat dan aman menghindari bertubrukan dengan kendaraan lainnya," papar Batz sperti dilansir dari Big News Network, Rabu (5/11/2008).
Dia mengungkapkan ketika menciptakan sistem dari software ini, Batz beserta tim memberdayakan sistem kognitif mobil yang bisa mengambil alih kendaraan secara otomatis dalam rentang waktu yang pendek. Komunikasi antar sesama mobil dengan sensor yang terintegrasi bisa tercipta berkat dukungan beberapa perlengkapan seperti kamera, GPS,dan sistem radar. Semua perlengkapan itu memungkinkan mobil mengenali keadaan sekitarnya dan bisa menghindari segala hambatan potensial secara swadaya.
Dalam proses percobaan, beberapa mobil dikelompokkan dan berjalan ke arah yang sama, beberapa lainnya ke arah yang berbeda namun masih saling terkoordiansi dengan bantuan frekuensi radio. Sebuah mobil ditunjuk sebagai koordinator kelompok yang berfungsi sebagai pengumpul informasi mengenai posisi dan situasi dari mobil-mobil yang lain. Bila sewaktu-waktu terjadi keadaan darurat pada sebuah mobil, situasi itu bisa dikenali oleh semua mobil, termasuk mobil koordinator kelompok.
Bila mobil yang sedang dalam keadaan sulit tidak bisa mengerem atau mengelak, maka koordinator kelompok akan memerintah mobil yang terdekat untuk berbelok ke kanan namun tetap dalam manuver yang terkoordiansi sehingga kecelakaan dan tubrukan bisa dihindari.
Sampai sejauh ini, sistem software tersebut masih dalam tahap pengembangan namun fungsinya sudah pernah diimplementasikan. Tim peneliti ini menjanjikan akan terus memperbaharui kemampuan software ini sehingga keahliannya untuk mengenali dan mengambil langkah manuver semakin terasah.
Okezone
 Kembali
0 komentar for this post